
Harga Hewan Ternak Merangkak Naik di Tengah Merebaknya Penyakit Kuku dan Mulut
Harga jual ternak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mengalami kenaikan di tengah merebaknya penyakit kaki dan kuku (PMK).
“Meskipun telah terjadi PMK di beberapa negara, permintaan ternak, khususnya kerbau, belum terpengaruh karena permintaan masih tinggi,” kata Maskuri, hewan kerbau dari Kabupaten, Tindler Kecamatan Maydem. seperti dikutip Antara, Jumat (13/5). .
Baginya kenaikan harga jual Rp 1 juta per ekor. Permintaan cukup tinggi, lanjutnya, mengingat selepas Lebaran biasanya banyak warga yang mengadakan acara mulai dari pernikahan hingga khitanan.
Pada Jumat Maskuri mengaku telah menjual 40 ekor kerbau dengan harga jual berkisar Rp 20-21 juta tergantung ukuran kerbau.
Hal yang sama juga dialami oleh Yatin, seorang penjual kambing, yang mengatakan harga jualnya naik menjadi Rp 300.000 per ekor.
Untuk kambing ukuran sedang dengan penampilan sehat, harga jualnya mencapai Rp 3,5 juta dari sebelumnya hanya sekitar Rp 3,2 juta per ekor, dengan menyesuaikan ukuran dan umur kambing,” ujarnya.
harga sapi
Kunarso, seorang pedagang ternak, juga mengakui harga jualnya saat ini sudah naik mengingat banyak orang yang berniat meninggal karena pernikahan, khitanan hingga acara lainnya.
Untuk sapi Brahma ukuran sedang, kata dia, dijual dengan harga Rp 19,5 juta, sedangkan harga jual sebelum bulan puasa hanya sekitar Rp 18 juta per ekor.
Merebaknya penyakit mulut dan kuku pada ternak belum berdampak pada penjualan ternak di Jepara, katanya.
Buktinya hari ini saya bisa menjual dua ekor sapi. biasanya beberapa minggu ke depan permintaan ternak terutama sapi akan kembali meningkat. Semoga ini tidak menyebar ke Jepara,” katanya.