Cerita Hendra Kurniawan Tersadar Jadi Korban Akal Bulus Ferdy Sambo

Terdakwa Hendra Kurniawan menceritakan detik-detik saat baru sadar kalau ternyata apa yang disampaikan Ferdy Sambo soal kejadian baku tembak ternyata hanya kebohongan menutupi pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Cerita ini disampaikan Hendra saat hadir dalam sidang pemeriksaan terdakwa obstruction of justice pembunuhan Brigadir J. Diawali pertanyaan majelis hakim, alasan Hendra bisa tahu kebohongan Ferdy Sambo sebelum di diperiksa tim khusus (Timsus) pada 8 Agustus 2022.

Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya

“Bagaimana saudara sudah mengetahui, sebelum diperiksa saudara telepon (Agus) ‘kita dikadalin nih’?” singgung Hakim Ketua Ahmad Suhel saat sidang di PN Jakarta Selatan, Jumat (13/1).

“Jadi dari Timsus, Brigjen Hotman menyampaikan ‘udah Ndra ngaku aja, Sambo udah ngaku semua, sudah cerita semua, udah ngaku aja’, saya bilang ‘oh bagus dong bang kalau gitu, supaya dihadirkan saja di sini dengan saya’,” ujar Hendra tirukan percakapan kala itu.

Saat momen itu, Brigjen Hotman juga menunjukkan bukti berupa sketsa yang ditemukan di Paminal menggambarkan adanya peragaan peristiwa Duren Tiga. Atas itu, dia mengaku dituduh ikut membuat skenario polisi tembak polisi.

“Kerana saya ditunjukkan peragaan-peragaan di Paminal itu saya dibilang ikut merekayasa. Saya membantah keras, karena hal seperti itu biasa di Biro Paminal untuk melakukan pendalaman saksi terkait peran dan posisi, biasa,” papar Hendra.

Karena kesal dituduh, Hendra pun meminta Timsus menghadirkan Sambo untuk diperiksa bersamaan dengannya. Saat komunikasi dengan Brigjen Hotman itulah, Hendra dilaporkan kalau Sambo telah jujur jika kejadian sebenarnya adalah penembakan.

“Supaya lebih jelas pak Sambo dihadirkan supaya bisa disampaikan kalau memang dia ini sudah mengakui. Saya tanya, mengakui bagaimana? Dijawab, ‘itu bukan tembak menembak, itu penembakan’, ‘waduh’ saya bilang begitu, jadi nih kamu tanggung risiko, ‘oh siap’,” kata Hendra.

Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn

“Itu tentang peristiwa tembak menembaknya?” tanya hakim.

“Iya jadi bukan tembak menembak, itu penembakan,” ujar Hendra.

“Bukan cerita saat itu Yosua masih hidup saat Ferdy Sambo tiba,” tanya kembali hakim.

“Tidak ada, bukan tentang tembak menembak tapi tentang penembakan. Terus ‘gausah inilah, ini ada videonya’. Ya bagus saya bilang, kalau ada videonya,” jawab lagi Hendra.

Mendengar soal video, hakim lantas bertanya lebih lanjut namun Hendra mengaku tidak mengetahui video yang dimaksud. Karena, itu hanya sesuai laporan dari Brigjen Hotman.

“Video aja (tidak tahu video yang dimaksud) waktu itu dari Timsus waktu itu, bagus dong saya bilang, bang kalau gitu dihadirkan saja. Pak Benny sudah tau belum? Sudah tau juga,” kata Hendra.

“Video penembakan ya?” tanya hakim.

“Ada videonya, gitu aja yang mulia,” ujar Hendra.

“Yang disebutkan ada video penembakan?” cecar hakim.

“Ada videonya yang mulia” kata Hendra.

“Videonya apa saudara gak tau?” timpal Hakim.

“Gak tau,” pungkas Hendra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *